Dalam industri batubara banyak
sekali ditemukan istilah-istilah atau nama –nama yang menyangkut batubara.
Istilah-istilah tersebut biasa muncul dalam kegiatan eksplorasi, penambangan,
handling, loading, transhipment, tender jual beli batubara dan lain sebagainya.
Salah satu istilah atau nama diantaranya adalah parameter kualitas batubara dan
basisnya. Sebenarnya banyak sekali parameter kualitas yang ditentukan dari
batubara tersebut dan juga istilahnya. Diantara istilah tersebut ada yang group
dan ada yang individual. Parameter group contohnya adalah ; Proximate analysis
yang di dalamnya terdiri dari parameter : Moisture, Ash, Volatile Matter, dan
Fixed Carbon. Sedangkan yang bersifat individual misalnya Calorific Value,
Chlorine in coal, HGI, Total moisture, dan lain-lain.
Masing-masing parameter
tersebut dilaporkan menurut basis yang sudah disepakati oleh dunia
internasional. Fungsinya adalah agar diperoleh suatu bahasa dan persepsi yang
sama dalam menganalisis dan mengevaluasi data-data parameter batubara . Dengan
adanya acuan ini maka tidak akan terjadi persepsi yang keliru dalam menganalisa
dan membaca setiap laporan yang memuat tentang parameter kualitas batubara.
Secara kuantitative kandungan
batubara dibagi menjadi 4 bagian yang
disebut sebagai Proximate. Jadi batubara terdiri dari
·
Moisture,
Moisture di dalam
batubara dapat dibagi menjadai dua bagian yaitu inherent moisture dan
extraneous moisture.Inherent moisture adalah moisture yang terkandung dalam
batubara dan tidak dapat menguap atau hilang dengan pengeringan udara atau air
drying pada ambien temperature walaupun batubara tersebut telah dimilling ke
ukuran 200 mikron.Extaraneous moisture adalah moisture yang berasal dari luar
dan menempel atau teradsorpsi di permukaan batubara atau masuk dan tergabung
dalam retakan-retakan atau lubang-lubang kecil batubara. Sumber extraneous
moisture ini misalnya ; air dari genangan, air hujan, dan lain-lain.
·
Ash
(mineral matter)
Mineral matter
adalah unsur-unsur yang terikat secara organik dalam rantai carbon sebagai
kation pengganti hidrogen. Unsur ini biasanya ada dalam batubara pada saat
pembentukan batubara yang berasal dari tumbuhan atau pohon pembentuk batubara
tersebut. Unsur yang biasanya ditemukan sebagai mineral matter ini adalah
Kalsium, Sodium, dan juga ditemukan besi dan alumina pada low rank coal.
·
Volatile
Matter
Volatile matter
adalah zat terbang yang terkandung dalam batubara. Zat yang terkandung dalam
volatile matter ini biasanya gas hidrokarbon terutama gas methane. Volaitile
matter ini berasal dari pemecahan struktur molekule batubara pada rantai
alifatik pada temperature tertentu. Di laboratorium sendiri penentuannya dengan
cara memanaskan sejumlah batubara pada temperature 900 derajat Celsius dengan
tanpa udara.
·
Fixed
carbon.
Fixed carbon
adalah adalah parameter yang tidak ditentukan secara analisis melainkan
merupakan selisih 100 % dengan jumlah kadar moisture, ash, dan volatile matter.
Fixed carbon ini tidak sama dengan total carbon pada Ultimate. Perbedaan yang
cukup jelas adalah bahwa Fixed carbon merupakan kadar karbon yang pada
temperature penetapan volatile matter tidak menguap. Sedangkan carbon yang
menguap pada temperature tersebut termasuk kedalam volatile matter. Sedangkan
total carbon yang ditentukan pada Ultimate analysis merupakan semua carbon
dalam batubara kecuali carbon yang berasal dari karbonat.
Sehingga dalam penentuan proximate ini jumlah
persentasinya harus 100 %.
Pada prinsipnya semua parameter
yang ditentukan dari batubara ketelitiannya terletak pada sampling, preparasi,
dan analisa laboratorium itu sendiri. Secara filosofi tingkat ketelitian dari
ketiga proses tersebut adalah sebagai berikut:
·
Sampling
= 80 %,
·
Preparasi
dan analisa = 20 %.
Hati-hati dalam menerjemahkan
filosofi tersebut, karena banyak yang menafsirkan kurang tepat mengenai
filosofi tersebut. Pembagian persentasi tersebut hanya didasarkan atas tingkat
kesukaran dalam mengulang prosesnya atau kesukaran dalam menentukan benar atau
salahnya proses tersebut, jadi bukan ketelitian pengerjaanya. Kalau dilihat
dari ketelitiannya tentu saja ketiga proses tersebut harus mendekati akurat 100
%.
A. Ruang
Lingkup Pembahasan
Adapun ruang lingkup yang akan dibahas pada kali
ini yaitu mengenai kegiatan sampling pada Batubara. Bagaimana sampling pada
Batubara, metode-metode yang digunakan dalam kegiatan sampling Batubara,
jenis-jenis sampling dan faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi dalam
kegiatan sampling Batubara.
B. Pengertian
Sampling
Secara umum
sampling dapat didefinisikan sebagai “
Suatu proses pengambilan sebagian kecil contoh dari suatu material sehingga
karakteristik contoh material tersebut mewakili keseluruhan material”.Didalam
industri pertambangan batubara, sampling merupakan hal yang sangat penting,
karena merupakan proses yang sangat vital dalam menentukan karakteristik
batubara tersebut. Dalam tahap explorasi, karakteristik batubara merupakan
salah satu penentu dalam studi kelayakan apakah batubara tersebut cukup
ekonomis untuk ditambang atau tidak. Begitu pun dalam tahap produksi dan
pengapalan atau penjualan batubara tersebut karakteristik dijadikan acuan dalam
menentukan harga batubara.
C. Faktor
– faktor yang menentukan suatu sample dapat dikatakan representative atau tidak
Teknik Pengambilan sample dan Alat yang digunakan
a.
Teknik
pengambilan sample
Teknik pengambilan sample harus ditentukan dan
disesuaikan dengan kondisi material yang akan diambil dan alat yang digunakan.
Teknik pengambilan sample yang salah, akan menyebabkan hasil dari sample
tersebut bias. Teknik sampling harus betul betul diperhatikan terutama pada
sampling secara manual.
Sebagai contoh, dalam pengambilan sample dari falling stream, shovel atau ladle yang digunakan harus masuk ke seluruh stream batubara. Apabila hanya sebagian stream yang diambil maka sample yang diperoleh akan bias.
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah muatan sample dalam ladle. Ladle harus terisi sample secukupnya dan tidak boleh berlebihan (overfill). Pengambilan sample yang overfill juga akan menyebabkan bias, karena partikel yang besar-besar akan jatuh, dan sebagian besar sample yang terambil adalah fine coal.
Jadi teknik pengambilan sample harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, batubara yang akan diambil samplenya. Seorang sampler yang profesional harus menguasai teknik sampling yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi batubara yang akan diambil samplenya.
Sebagai contoh, dalam pengambilan sample dari falling stream, shovel atau ladle yang digunakan harus masuk ke seluruh stream batubara. Apabila hanya sebagian stream yang diambil maka sample yang diperoleh akan bias.
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah muatan sample dalam ladle. Ladle harus terisi sample secukupnya dan tidak boleh berlebihan (overfill). Pengambilan sample yang overfill juga akan menyebabkan bias, karena partikel yang besar-besar akan jatuh, dan sebagian besar sample yang terambil adalah fine coal.
Jadi teknik pengambilan sample harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, batubara yang akan diambil samplenya. Seorang sampler yang profesional harus menguasai teknik sampling yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi batubara yang akan diambil samplenya.
b.
Alat yang digunakan
Selain teknik pengambilan sample, yang tak kalah
pentingnya yang harus diperhatikan adalah alat yang digunakan untuk mengambil
sample tersebut. Alat yang digunakan untuk melakukan sampling memiliki ukuran
dan bentuk yang ditentukan oleh standard. Penggunaan alat yang tidak sesuai
dengan standard, akan mengakibatkan bias pada sample yang diperoleh dan akan menyebabkan
kesalahan pada hasil analisanya.
Ada 5 jenis alat untuk pengambilan sample secara
manual yang biasanya digunakan yaitu :
1.
Laddle
: Digunakan untuk pengambilan sample dari falling stream
2.
Manual
Cutter : Digunakan untuk pengambilan sample dari falling stream
3.
Scoop
: Digunakan untuk pengambilan sample seperti dari bucket WA.
4.
Shovel
: Digunakan untuk pengambilan sample di stockpile, DT dan lain-lain.
5.
Sampling
Frame: Digunakan untuk pengambilan sample diatas belt conveyor.
Massa / jumlah sample yang diambil
Massa atau jumlah
sample yang diambil tergantung dari ukuran butir atau particle size dari
batubara tersebut. Ketentuan ini juga tergantung pada standard mana yang
diikuti. Satuan pengambilan sample terkecil disebut Increment, dan
increment-increment digabungkan membentuk satu gross sample. Berat minimum
sample untuk setiap increment tergantung dari ukuran butir batubara yang
disampling, dan mengikuti persamaan sebagai berikut :
M = 0.06 D
Dimana
:
M
= Massa / berat per increment (kg)
D
= Diameter / particle top size batubara (mm)
Contoh
Berat minimum per
increment pada manual sampling untuk ukuran batubara top size 50 mm, adalah :
M = 0.06 x 50
= 3.00 kg
Sedangkan untuk
berat per increment pada mechanical sampling berlaku persamaan sebagai berikut
:
M = C x A / 3.6 V
Dimana :
M = berat per increment (kg)
C = Capacity belt Conveyor(tph)
A = Aperture cutter (m) (min. 3 x top size)
V = Kecepatan belt conveyor (m/det)
ContohM = berat per increment (kg)
C = Capacity belt Conveyor(tph)
A = Aperture cutter (m) (min. 3 x top size)
V = Kecepatan belt conveyor (m/det)
Berat
sample per increment untuk batubara dengan top size 50 mm, dengan loading rate
1000 tph, dan kecepatan belt 4.5 m/s adalah :
M
= (1000 x 0.15) / (3.6 x 4.5)= 9.26 kg
Jumlah increment sample yang harus diambil dari
setiap lot batubara tergantung dari tonnase lot batubara tersebut. Untuk
menentukan jumlah sample increment, ASTM memberikan 2 standard perhitungan
sebagai berikut :
·
Increment
untuk satu sampling unit (lot) dengan jumlah lot 1000 ton bagi washed coal
·
Increment
untuk satu sampling unit (lot) dengan jumlah lot 1000 ton bagi unwashed coal /
unknown coal.
Semakin banyak sample increment yang diambil
semakin representative sample tersebut, namun demikian semakin banyak sample
yang dihandle semakin tinggi juga kemungkinan kesalahan dalam penanganan sample
tersebut.
Periode / Interval pengambilan
Faktor ini sangat penting sekali, karena tanpa
memperhatikan faktor ini maka sample yang terambil tidak akan representative
walaupun faktor 1 dan 2 telah dipenuhi. Sebagai contoh, kita mengambil sample
loading dengan teknik yang benar dan jumlah sample sesuai dengan standard. Tapi
pengambilan tersebut dilakukan sekaligus diawal loading, dan sudah selesai pada
saat loading masih terus berjalan sampai beberapa jam lagi kedepan. Hal ini
akan menyebabkan sample yang terambil tidak mewakili seluruh lot atau batubara
yang diloading, karena mungkin saja setelah selesai pengambilan sample tadi,
tiba-tiba kualitas batubara berubah total dari yang awal-awal diloading.
Oleh karena itu pengambilan increment sample harus
merata dan diambil selama “throughout” poroses pemindahan batubara tersebut. Dalam
istilah sampling cara seperti ini disebut “ Systematic Stratified Sampling”.
D.
Jenis – Jenis Sampling
Berdasarkan
tempat pengambilan dimana Batubara berada dan tujuanya, sampling dapat dibagi
atas 4 golongan yaitu:
Explorasi sampling dilakukan pada tahap awal
pendeteksian kualitas batubara baik dengan cara channel sampling pada outcrop
atau lebih detail lagi dengan cara pemboran atau drilling. Tujuan dari sampling
di tahap ini adalah untuk menentukan karakteristik batubara secara global yang
merupakan pendeteksian awal batubara yang akan di exploitasi.
Pit sampling dilakukan setelah explorasi bahkan bisa hampir bersamaan dengan
progress tambang didalam satu pit atau block penambangan dengan tujuan lebih
mendetailkan data yang sudah ada pada tahap explorasi. Pit sampling ini
dilakukan oleh pit control untuk mengetahui kualitas batubara yang segera akan
ditambang, jadi lebih ditujukan untuk mengkontrol kualitas batubara yang akan
ditambang dalam jangka waktu short term. Pit sampling ini juga dapat dilakukan dengan
pemboran juga dengan channel pada face penambangan kalau diperlukan untuk
mengecek kualitas batubara yang dalam progress ditambang.
Production sampling; dilakukan setelah batubara di proses di prosesing plant dimana proses
ini dapat merupakan penggilingan (crushing) pencucian (washing), penyetokan dan
lain-lain. Tujuannya adalah mengetahui secara pasti kualitas batubara yang akan
di jual atau dikirim ke pembeli supaya kualitasnya sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan dan telah disepakati oleh kedua belah pihak. Dengan
diketahuinya kualitas batubara di stockpile atau di penyimpanan sementara kita
dapat menentukan batubara yang mana yang cocok untuk dikirim ke Pembeli
tertentu dengan spesifikasi batubara tertentu pula. Baik dengan cara mencampur
(blending) batubara-batubara yang ada di stockpile atau pun dengan single
source dengan memilih kualitas yang sesuai.
Loading Sampling; dilakukan pada saat batubara dimuat dan dikirim ke pembeli baik
menggunakan barge maupun menggunakan kapal. Biasanya dilakukan oleh independent
company karena kualitas yang ditentukan harus diakui dan dipercaya oleh penjual
(Shipper) dan pembeli (Buyer). Tujuannya adalah menentukan secara pasti
kualitas batubara yang dijual yang nantinya akan menentukan harga batubara itu
sendiri karena ada beberapa parameter yang sifatnya fleksibel sehingga harganya
pun fleksibel tergantung kualitas actual pada saat batubara dikapalkan.
Sampling,
preparasi dan analisa sample batubara dengan berbagai tujuan seperti telah
dijelaskan di atas,dilakukan dengan menggunakan standard – standard yang telah
ada. Dimana pemilihannya tergantung keperluannya, biasanya tergantung
permintaan pembeli atau calon pembeli batubara. Standard yang sering digunakan
untuk keperluan tersebut diantaranya ; ASTM (American Society for Testing and
Materials), AS (Australian Standard), Internasional Standard, British Standard,
dan banyak lagi yang lainnya yang berlaku baik di kawasan regional maupun
internasional.
Berdasarkan metoda
pelaksanaannya sampling dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu;
1. Manual sampling
2. Mechanikal sampling
1. Manual sampling
2. Mechanikal sampling
Cara
mekanikal sampling merupakan cara yang lebih disukai karena :
- Conto yang didapat dengan cara ini lebih bisa
mewakili populasi dibandingkan dengan contoh yang didapat dengan cara manual
pada umumnya, kecuali stopped-belt sampling.
- Sampling dilakukan tanpa harus mengganggu
jalannya operasi, karena sampling dilakukan terhadap batubara yang berada
pada belt conveyor yang sedang berjalan (moving stream)
- perkiraan presisi yang dicapai dapat diukur
- bias yang mungkin terjadi dapat diukur
- keamanan para sampler lebih terjamin
Stopped-belt sampling merupakan
sampling cara manual yang sangat baik untuk dilakukan, namun sampling cara ini
sangat mengganggu jalannya operasi dikarenakan belt conveyor harus di
berhentikan setiap kali mengambil contoh (increment).
Berdasarkan teknis
pengambilannya, sampling dapat dibagi menjadi beberapa golongan sebagai
berikut:
Ø Bulk Sampling
Bulk
sampling (conto ruah) ini merupakan metode sampling dengan cara mengambil
material dalam jumlah (volume) yang besar, dan umum dilakukan pada semua fase
kegiatan (eksplorasi sampai dengan pengolahan). Pada fase sebelum operasi
penambangan, bulk sampling ini dilakukan untuk mengetahui kadar pada suatu blok
atau bidang kerja. Metode bulk sampling ini juga umum dilakukan untuk uji
metalurgi dengan tujuan mengetahui recovery (perolehan) suatu proses
pengolahan. Sedangkan pada kegiatan eksplorasi, salah satu penerapan metode
bulk sampling ini adalah dalam pengambilan conto dengan sumur uji.
Ø Chip sampling
Chip sampling (conto tatahan) adalah salah satu
metode sampling dengan cara mengumpulkan pecahan batuan (rock chip) yang
dipecahkan melalui suatu jalur (dengan lebar
15 cm) yang memotong zona mineralisasi dengan menggunakan palu atau
pahat. Jalur sampling tersebut biasanya bidang horizontal dan pecahan-pecahan
batuan tersebut dikumpulkan dalam suatu kantong conto. Kadang-kadang
pengambilan ukuran conto yang seragam (baik ukuran butir, jumlah, maupun
interval) cukup sulit, terutama pada urat-urat yang keras dan brittle (seperti
urat kuarsa), sehingga dapat menimbulkan kesalahan seperti oversampling
(salting) jika ukuran fragmen dengan kadar tinggi relatif lebih banyak daripada
fragmen yang low grade.
Ø Channel sampling
Channel sampling adalah suatu metode (cara)
pengambilan conto dengan membuat alur (channel) sepanjang permukaan yang
memperlihatkan jejak bijih (mineralisasi). Alur tersebut dibuat secara teratur
dan seragam (lebar 3-10 cm, kedalaman 3-5 cm) secara horizontal, vertikal, atau
tegak lurus kemiringan lapisan (Gambar).
Gambar Sketsa pembuatan channel
sampling pada urat (Chaussier et al., 1987)
Gambar Sketsa pembuatan channel
sampling pada endapan yang berlapis (Chaussier et al., 1987)
Ada beberapa cara atau pendekatan yang
dapat dilakukan dalam mengumpulkan fragmen-fragmen batuan dalam satu conto atau
melakukan pengelompokan conto (sub-channel) yang tergantung pada tipe (pola)
mineralisasi, antara lain :
o Membagi panjang channel dalam
interval-interval yang seragam, yang diakibatkan oleh variasi (distribusi) zona
bijih relatif lebar. Contohnya pada pembuatan channel dalam sumur uji pada
endapan laterit atau residual. Membagi panjang channel dalam interval-interval
tertentu yang diakibatkan oleh variasi (distribusi) zona mineralisasi.
o Untuk kemudahan, dimungkinkan
penggabungan sub-channel dalam satu analisis kadar atau dibuat komposit.
o Pada batubara atau endapan berlapis,
dapat diambil channel sampling per tebal seam (lapisan) atau ply per ply (jika
terdapat sisipan pengotor).
Ø Grab Sampling
Secara umum, metode grab sampling ini merupakan
teknik sampling dengan cara mengambil bagian dari suatu material (baik di alam
maupun dari suatu tumpukan) yang mengandung mineralisasi secara acak (tanpa
seleksi yang khusus). Tingkat ketelitian sampling pada metode ini relatif
mempunyai bias yang cukup besar.
Beberapa kondisi pengambilan conto dengan teknik grab
sampling ini antara lain :
ü Pada tumpukan material hasil
pembongkaran untuk mendapatkan gambaran umum kadar.
ü Pada material di atas dump truck atau
belt conveyor pada transportasi material, dengan tujuan pengecekan kualitas.
ü Pada fragmen material hasil peledakan
pada suatu muka kerja untuk memperoleh kualitas umum dari material yang
diledakkan, dll.
Pemilihan metode sampling dan jumlah conto yang
akan diambil tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
·
Tipe
endapan, pola penyebaran, serta ukuran endapan.
·
Tahapan
pekerjaan dan prosedur evaluasi,
·
Lokasi
pengambilan conto (pada zona mineralisasi, alterasi, atau barren),
·
Kedalaman
pengambilan conto, yang berhubungan dengan letak dan kondisi batuan induk.
·
Anggaran
untuk sampling dan nilai dari bijih.
E.
Kesalahan Yang Mungkin Terjadi Dalam
Sampling
Salting,
yaitu peningkatan kadar pada conto yang diambil sebagai akibat masuknya material
lain dengan kadar tinggi ke dalam conto.
Dilution,
yaitu pengurangan kadar akibatnya masuknya waste ke dalam conto.
Erratic
high assay, yaitu kesalahan akibat kekeliruan dalam penentuan posisi (lokasi)
sampling karena tidak memperhatikan kondisi geologi.
Kesalahan
dalam analisis kimia, akibat conto yang diambil kurang representatif.
Sebelumnya perkenalkan nama saya Rahmad Bastian di jawa tengah ingin menceritakan kepada semua teman-teman bahwa saya yg dulunya orang yg paling susah kampungku,buat makan aja harus ngutan dulu ama tetangga itupun kalau ada yg mau ngasi,semakin saya berusaha semakin susah juga dapat pekerjaan dan selama saya ingin berbuat baik kepada orang lain semakin banyak pula yang benci ama saya dan cuma dianggap orang rendah,miskin,tidak punya apa-apa. Maka dari itu saya akhirnya bertekat untuk pergi mencari dukun yang bisa merubah nasib saya disuatu hari saya bertemu sama orang yang pernah dibantu ama AKI SOLEH JAFFAR dan dia memberikan nomer AKI SOLEH JAFFAR,dia juga bilan kepada saya kalau AKI SOLEH JAFFAR bisa membantu orang yang lagi kesusahan,dan saya tidak berpikir panjang lebar lagi saya langsun menghubungi AKI SOLEH JAFFAR dengan senan hati AKI SOLEH JAFFAR ingin membantu saya dengan jalan togel,dan alhamdulillah saya sudah menang togel yang ke3 kalinya.setelah keberhasilan ini rencana saya ama keluarga ingin buka usaha demi untu kebutuhan keluarga yang tercinta sekali lagi makasih ya aki atas bantuanya jasa aki tidak akan perna saya lupakan.bagi teman-teman diluar sana yang ingin seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH JAFFAR di ---> 0853---> 7778 ---> 3331 atau silahkan dan saya sangat bersyukur kepada allah swt karna melalui bantuan AKI SOLEH JAFFAR kini kehidupan saya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya,ingat kesempatan tidak akan datan untuk yg kedua kalinya.
BalasHapusKLIK DISINI 4d 5d 6d
Sebelumnya perkenalkan nama saya Rahmad Bastian di jawa tengah ingin menceritakan kepada semua teman-teman bahwa saya yg dulunya orang yg paling susah kampungku,buat makan aja harus ngutan dulu ama tetangga itupun kalau ada yg mau ngasi,semakin saya berusaha semakin susah juga dapat pekerjaan dan selama saya ingin berbuat baik kepada orang lain semakin banyak pula yang benci ama saya dan cuma dianggap orang rendah,miskin,tidak punya apa-apa. Maka dari itu saya akhirnya bertekat untuk pergi mencari dukun yang bisa merubah nasib saya disuatu hari saya bertemu sama orang yang pernah dibantu ama AKI SOLEH JAFFAR dan dia memberikan nomer AKI SOLEH JAFFAR,dia juga bilan kepada saya kalau AKI SOLEH JAFFAR bisa membantu orang yang lagi kesusahan,dan saya tidak berpikir panjang lebar lagi saya langsun menghubungi AKI SOLEH JAFFAR dengan senan hati AKI SOLEH JAFFAR ingin membantu saya dengan jalan togel,dan alhamdulillah saya sudah menang togel yang ke3 kalinya.setelah keberhasilan ini rencana saya ama keluarga ingin buka usaha demi untu kebutuhan keluarga yang tercinta sekali lagi makasih ya aki atas bantuanya jasa aki tidak akan perna saya lupakan.bagi teman-teman diluar sana yang ingin seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH JAFFAR di ---> 0853---> 7778 ---> 3331 atau silahkan dan saya sangat bersyukur kepada allah swt karna melalui bantuan AKI ALIH kini kehidupan saya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya,ingat kesempatan tidak akan datan untuk yg kedua kalinya.
KLIK DISINI 4d 5d 6d
boleh minta daftar pustakanya mas ?
BalasHapus